Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana
memastikan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium
dan solar bakal naik pekan depan.
Penyesuaian harga BBM yang telah disepakati yaitu premium naik sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 jadi Rp 5.500 per liter. Saat ini harga kedua jenis BBM subsidi tersebut dipatok Rp 4.500 per liter.
"BBM naik minggu depan," kata dia singkat di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Finalisasi APBN-P 2013 dengan Badan Anggaran di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Lebih jauh Armida mengaku, pemerintah memang berharap kebijakan tersebut dapat direalisasikan segera paska Sidang Paripurna pada Senin (17/6/2013).
Meski demikian, terang dia, setelah pengesahan Rancangan Undang-undang APBN-P tahun ini di sidang Paripurna, pemerintah masih harus melalui serangkaian proses agar RUU tersebut menjadi UU APBN-P 2013, seperti proses administrasi dan sebagainya.
"Proses administrasi sedang dipersiapkan dengan cepat. Karena Menteri Keuangan (Chatib Basri) menginginkan proses menuju UU tersebut kurang dari 7 hari setelah pengesahan APBN-P di Sidang Paripurna," paparnya.
Saat ini pun, menurut Armida, pihaknya tengah mempersiapkan program-program kompensasi BBM, seperti penyaluran beras miskin (raskin), program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), BLSM dan infrastruktur dasar.
Penyesuaian harga BBM yang telah disepakati yaitu premium naik sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 jadi Rp 5.500 per liter. Saat ini harga kedua jenis BBM subsidi tersebut dipatok Rp 4.500 per liter.
"BBM naik minggu depan," kata dia singkat di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Finalisasi APBN-P 2013 dengan Badan Anggaran di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Lebih jauh Armida mengaku, pemerintah memang berharap kebijakan tersebut dapat direalisasikan segera paska Sidang Paripurna pada Senin (17/6/2013).
Meski demikian, terang dia, setelah pengesahan Rancangan Undang-undang APBN-P tahun ini di sidang Paripurna, pemerintah masih harus melalui serangkaian proses agar RUU tersebut menjadi UU APBN-P 2013, seperti proses administrasi dan sebagainya.
"Proses administrasi sedang dipersiapkan dengan cepat. Karena Menteri Keuangan (Chatib Basri) menginginkan proses menuju UU tersebut kurang dari 7 hari setelah pengesahan APBN-P di Sidang Paripurna," paparnya.
Saat ini pun, menurut Armida, pihaknya tengah mempersiapkan program-program kompensasi BBM, seperti penyaluran beras miskin (raskin), program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), BLSM dan infrastruktur dasar.
', '
']]}
0 komentar